-->

Pengertian Dan Jenis Jenis Otot

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai Pengertian Dan Jenis Jenis Otot. Silahkan disimak!

Menurut (Wikepedia, 2012) Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh :

A. Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangkadan digunakan untuk pergerakan.

B. Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.[2] Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar.

C. Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.

Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu  berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan paralel di dalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot menyerupai bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif, yang tentunya dalam jumlah yang banyak untuk menghasilkan suatu kerja tersebut (Campbell 2004).

Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia tiga jenis otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot volunter atau otot bercorak. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya biasanya menggerakkan beberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot volunter karena kontraksinya biasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan bercorak karena seratnya nampak gurat-gurat melintang gelap dan terang secara selang-seling yang disebut gurat melintang bila dilihat di bawah mikroskop.    

Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot rangka dapat berfungsi tanpa usaha secara sadar (misalnya, mempertahankan posisi kepala). Ada kalanya lebih umum untuk menyebut otot rangka sebagai otot bercorak. Namun jenis otot tersebut akan dikatakan otot jantung juga bercorak, dan hal ini dapat membingungkan, sehingga kecenderungan akhir-akhir ini adalah untuk menghindarkan penggunaan nama ini (Cormack 1994).

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot polos, jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan (Anonim 2012).

Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-masing dengan satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan yang diikat dengan jaringan pengikat fibrosa. Otot biasanya terdapat pada alat-alat dalam tubuh vertebrata, diantaranya pada dinidng saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran-saluran pernafasan (Radiopoetro 1996)

Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel silindris, berbentuk prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi dari sekitar 1 mm pada otot stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot panjang anti-gravitasi, seperti Gluteus maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam kelompok-kelompok menjadi berkas-berkas yang disebut fasikuli (fasciculi) yang beraneka ragam dalam ukurannya. Mereka member butiran-butiran kasar pada irisan melintang dari suatu sosok otot besar. Masing-masing sel dalam suatu berkas menempel pada selubung jaringan penyambung yang membungkus (investing connective tissue sheath) tetapi tidak saling menempel. Mereka melakukan kontraksi secara terpisah dalam reaksi terhadap masukan dari masing-masing saraf motor mereka. Sebuah neuron motor tunggal melakukan kontak dengan beberapa sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis ototnya dari hanya beberapa pada otot mata yang terkontrol secara halus sampai beberapa ratus pada otot-otot        massa-aksi yang besar dan kuat (gluteus maximus). Neuron-neuron da serat-serat otot yang bersangkutan disebut motor unit (Bevelander 1979).

Otot jantung hanya ditemukan dalam dinding jantung dan vena besar yang memasuki jantung. Keistimewaan fungsional otot jantung adalah kemampuannya untuk berkontraksi secara ritmis dan secara terus menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot jantung yang berpautan. Secara morfologi, otot jantung dpat dibedakan dari otot kerangka. Dalam beberapa hal struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya mengenai hubungan antara miofilamen halus dan miofilamen tebal, sehingga lempeng-lempeng yang tampak pada myofibril tidak berbeda pula. Perbedaan yang tampak pada pengamatan dengan mikroskop elektron yaitu susunan sarkoplasmik retikulum dan mitokondria yang tidak teratur sehingga berkas-berkas miofilamen yang membentuk myofibril tidak disusun secara teratur sehingga berkas-berkas myofibril tidak sama. Selain itu mitokondria lebih panjang dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria menempatisatu sarkomer (Gunarso 1999).

Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa disebut epimisium. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk dan keluar otot dari epimisium melalui sekat-sekat fibrosa yang meluas ke dalam otot dan mngelilingi fasikel (berkas) serat ototnya. Sekat ini merupakan perimisium. Menyatu dengan perimisium, lembaran jaringan ikat halus meluas di antara masing-masing serat otot dan membentuk endomisium. Endomisium mengandung banyak kapiler dan serat saraf yang memasok serat otot. Pada setipa ujung otot, unsure jaringan ikat berbaur ke dalam struktur jaringan ikat kuat yang menambat otot pada struktur yang ditariknya. Banyak otot yang berakhir dalam tendon yang tertanam pada tulang atau tulang rawan. Namun otot dapat pula memiliki jenis tambatan lain, misalnya aponeurosis, raphe, tambatan langsung pada periosteum, dan bahkan tambatan pada lapisan jaringan ikat padat biasa kulit (lapis retikulare dermis) (Cormack 1994).

Bila suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini juga berlaku untuk setiap sakromer. Keterangan “filamen yang menyelip” (sliding filament) sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya, mekanisme ini melibatkan suatu perubahan dalam kedudukan relative dari filamen-filamen aktin dan myosin (Bevelander 1979).

Kontraksi otot diatur oleh konsentrasi ion kalsium dalam myofibril. Peran utama retikulum sarkoplasma ialah untuk mengatur konsentrasi ion kalsium di dalam myofibril. Kadar ion kalsium ini yang menentukan apakah aktin akan berinteraksi dengan myosin. Protein membrane integral utama dari reticulum sarkoplasma ialah enzim adenosine trifosfatase (ATPase) tergantung Ca2+ + Mg2+ memakai energy yang disediakan oleh adenosine trifosfat (ATP), enzim ini memompa ion kalsium dari myofibril ke dalam lumen retikulum sarkoplasma, tempat mereka ditampung bilamana serat otot tidak sedang berkontraksi. Setelah ion-ion ini memasuki retikulum sarkoplasma, mereka terikat pada protein pengikat kalsium, yang semula merupakan protein membran porifer (ekstrinsik) yang disebut kalsekuestrin (Cormack 1994).

Sekian artikel dari Materi Belajar Inside mengenai Pengertian Dan Jenis Jenis Otot, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)