-->

Morfologi, Klasifikasi, Ekologi Tanaman Singkong

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai Morfologi, Klasifikasi, Ekologi Tanaman Singkong. Silahkan disimak!

a. Morfologi

Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. (Anonim, 20110).


b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Dycotyledonae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilissima


c. Ekologi

Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatankemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas Manihot utilissima dapat dibudidayakan. Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dariBrasil. (Wikipedia, 2011).


d. Nilai Medis

Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi: Kalori 146 kal, air 62,50 gram, fosfor 40,00 gram, karbohidrat 34,00 gram, kalsium 33,00 miligram, vitamin C 0,00 miligram, protein 1,20 gram, besi 0,70 miligram, lemak 0,30 gram, vitamin B1 0,01 miligram. Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racunglukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka. (Wikipedia, 2011).


e. Nilai Ekonomi

Di pasaran, singkong merupakan salah satu makanan pokok alternatif pengganti beras yang banyak dicari oleh masyarakat. Mulai dari umbi sebagai sumber karbohidrat yang harganya berkisar Rp. 6000 – Rp. 8000 per kilogram, dan daunya yang dapat disayur memiliki harga jual berkisar Rp. 3000 – Rp. 4000 per ikat. (Anonim, 2011).

Sekian artikel dari Materi Belajar Inside mengenai Morfologi, Klasifikasi, Ekologi Tanaman Singkong, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)