-->

Uji Permeasi Usus Terbalik

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai materi belajar tentang Uji Permeasi Usus Terbalik, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Silahkan disimak!

Uji permeasi usus terbalik biasanya menggunakan usus tikus kecil untuk parameter kinetic menentukan transportasi yang handal dan direproduksi. Metode ini mutlak diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi jaringan kelangsungan jaringan usus yang hanya berlangsung selama maksimal 2 jam. Awalnya, studi ini hanya digunakan untuk mempelajari pengangkutan molekul makro dan liposom, namun kini telah mengembangkan penelitian untuk transportasi para seluler obat-obat yang hidrifil dan mempelajari efek dari enhancer dalam penyerapan obat.

Keuntungan dari metode ini adalah karena dapat digunakan untuk menentukan transportasi di berbagai segmen dari usus kecil, sebagai studi awal untuk transportasi obat, dan untuk memperkirakan tingkat level first pass metabolism obat pada sel epitelusus. Sementara kerugian adalah  karena adanya mukosa muskularis menyebabkan obat untuk berpindah dari lumen kedalam lamina propria dan menembus mukosa muskularis, menyebabkan obat – obat tertentu dapat terikat dengannya dan menyebabkan transportasi lebih rendah dari yang seharusnya diukur (Keperawatan, 2011).


Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah adalah tikus. Tikus (Rattusnor vegicus) telah diketahui sifat-sifatnya secara sempurna, mudah dipelihara, dan merupakan hewan yang relative sehat dan cocok untuk berbagai penelitian. Ciri-ciri morfologi Rattusnor vegicus antara lain memiliki berat 150-600 gram, hidung tumpul dan badan besar dengan panjang 18-25 cm, kepala dan badan lebih pendek dari ekornya, serta telinga relative kecil dan tidak
lebih dari 20-23 mm.  


Usus Halus

Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum pada manusia memiliki panjang sekitar 25 cm terikat erat pada dinding dorsal abdomen dan sebagian besar terlatak retroperitoneal. Jalannya berbentuk sepertihuruf C yang mengitari pancreas dan ujung distalnya menyatu dengan jejunum yang terikat pada dinding dorsal rongga melalui mesenterium. Jejunum dapat bergerak bebas pada mesenteriumnya dan merupakan dua-perlima bagian proksimal usus halus. Sedangkan ileum merupakan sisa tiga-perlimanya. Dinding usus halus terdiri atas empat lapis konsentris yaitu mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa (Leeson et al. 1990).

Lapisan mukosa terdiri dari lamina epitel, lamina propia, dan muskularis mukosa. Bentuk mukosa tersusun dari tonjolan berbentuk jari yang disebut vili yang digunakan untuk memperluas permukaan. Pada permukaan epitel vili terdapat mikrovili yang dapat meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi. Pada usus halus jugater dapat sel goblet yang menghasilkan mucus sebagai pelindung mukosa usus.
Membran mukosa adalah lingkungan yang unik dimana banyak spesies mikroorganisme yang berbeda dapat hidup dan berekspresi. Terdapat 1014 mikroorganisme dari 200 spesies, 40-50 genus hidup pada permukaan tersebut, dan 99% dari populasi mikroorganisme pada membrane mukosa terjadi di bagian distal usus halus dan di bagian proksimal kolon. Membran mukosa dalam suatut ubuh berkontak langsung dengan lingkungan luar dan membrane mukosa juga terkolonisasi oleh mikroorganisme yang berbeda dalam jumlah yang besar.


Asetosal

Asetosal (asam asetil salisilat) dikenal dengan nama dagang Aspirin, merupakan obat pereda nyeri golongan 'anti radang non steroid' (AINS), sering digunakan untuk mengatasi nyeri reumatik, pereda nyeri (analgesik), dan penurun demam (antipiretik).  Asetosal juga mempunyai efek mengurangi daya beku darah, sehingga dalam dosis rendah sering digunakan untuk penderita penyakit jantung koroner dan stroke (Familiamedika, 2013).

Sekian artikel mengenai Uji Permeasi Usus Terbalik, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)