-->

Jenis Jenis Dan Cara Sterilisasi

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai Jenis Jenis Dan Cara Sterilisasi. Silahkan disimak!

Menurut Tim Penyusun Praktikum Mikrobiologi tahun 2011, sterilisasi ada dua jenis yaitu: Sterilisasi dengan cara fisik dan Sterilisasi Dengan Cara Kimia. Sterilisasi Dengan Cara Fisik terdiri dari:


A. Pemanasan

Air dan uap adalah media panas yang baik. Dalam waktu relatif singkat, alat yang akan disterilkan akan mencapai suhu yang diinginkan. Udara adalah penyalur panas yang kurang baik. Oleh karena itu, untuk mecapai suhu yang diinginkan akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

1. Panas kering
Cara ini untuk membunuh mikroba hanya memakai udara panas kering yang tinggi. Sterilisasi panas kering dibedakan atas:
a. Panas membara; Dengan jalan menaruh benda yang akan di sterilkan dalam nyala api bunsen sampai merah membara. Alat yang disterilkan yaitu sengkelit, jarum, ujung pinset dan ujung gunting.
b. Melidah - apikan; Dengan melewatkan benda dalam api bunsen, namun tidak sampai menyala terbakar. Alat yang disterilkan yaitu scalpel, kaca benda, mulut tabung dan mulut botol.
c. Udara kering; Oven merupakan ciri umum yang dimaksud. Alat ini terbuat dari kotak logam, udara yang terddapat di dalamnya mendapat udara panas melalui panas dari nyala listrik. Alat yang disterilkan yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet, scalpel dari logam, gunting dan botol. Pemanasan satu jam dengann temperatur 160 oC dianggap cukup.

2. Panas Basah
Yang dimaksud panas basah adalah pemansan menggunakan air atau uap air. Uap air adalah media penyalur panas yang terbaik dan terkuat daya penetrasinya. Panas basah mematikan mikroba. Oleh karena koagulasi dan denaturasi enzim dan protein protoplasma mikroba. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121 oC. Sterilisasi panas basah dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu:
a. Panas basah <100 oC (Pasteurisasi); Pasteurisasi yaitu pemanasan pada suhu 60 oC selama 30 menit. Pasteurisasi tidak dapat membunuh spora atau dipanaskan pada suhu 71,6 – 80oC selama 15 – 30 detik kemudian cepat – cepat didinginkan.
b. Panas basah pada suhu 100 oC; Di sini menggunakan air mendidih (suhu 100 oC) selama 10 menit. Untuk mematikan bentuk spora dilakukan pemansan 3 hari berturut – turut selama 15 – 45 menit sehingga spora yang tidak mati pada pemanasan pertama akan beruah menjadi bentuk vegetatif pada hari kedua steleh inkubasi pada shu 37 oC begituu pula spora yang tidak mati pada hari kedua, akan berubah menjadi bentuk vegetatif pada hari ketiga.
c. Panas basah >100 oC; Sterilisasi dengan cara ini hasilnya mutlak steril, sehingga biasa dipergunakan di rumah sakit dan laboratorium besar. Cara ini menggunakan tangki yang diisi dengan uap air yang disebut autoclave. Alat yang disterilkan adalah alat dari kaca, kain kasa, media pembenihan, cairan injeksi, dan bahan makanan.


B. Filtrasi / Penyaringan

Penyaringan dilakukan dengan mengalirka larutan melalui suatu alat penyaringan yang memiliki pori – pori cukup kecil. Untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan yang umum digunakan tidak dapat menyaring virus. Penyaringan dilakukan dengan untuk mensterilkan cairan yang tidak tahan terhadap pemanasan dengan suhu tinggi seperti : serum, larutan yang mengandung enzim, toksin kuman, ekstrak  sel, antibiotik dan asam amino.


C. Radiasi / Penyinaran

Mikroorganisme dapat dibunuh dengan penyinaran yang memakai sinar ultrraviolet yang panjang gelombangnya antara 220 – 290 nm. Radiasi paling efektif adalah 253,7 nm. Sinar matahari langsung mengandung sinar ultraviolet 290 nm, sehingga sinar matahari adalah sinar yang bersifat bakterida yang baik.


Sedangkan Sterilisasi Dengan Cara Kimia terdiri dari:
a. Gas : Ozon, formaldehyde, ethylene oxide gas
b. Larutan : deterjen, yodium, alcohol, peroksida fenol, formalin, AgNO3 dan merkuroklorid

Sterilisasi dengan cara kimia antara lain dengan disenfektan. Daya kerja antimikroba disenfektan ditentukan oleh konsenntrasi, waktu dan suhu. Beberapa contoh desinfektan yang digunakan antara lain : Desinfektan lingkungan misalnya:
1. Untuk permukaan meja : lisol 5%, formalin 4% dan alcohol.
2. Untuk di udara : natrium hipoklorit 1%, lisol 5% atau senyawa fenol lain
3. Desinfektan kulit atau luka : dicuci denngan air sabun, providon yodium dan etil alkohol 70%.

Sekian artikel dari Materi Belajar Inside mengenai Jenis Jenis Dan Cara Sterilisasi, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)