-->

Pembasmian Hama Dengan Jamur Metarhizium

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai Pembasmian Hama Dengan Jamur Metarhizium. Silahkan disimak!

Pembasmi hama sudah banyak yang beredar di masyarakat, namun yang sering digunakan adalah insektisida kimia. Jenis-jenis lain seperti bakterisida, nematisida, dan herbisida biologi telah banyak diteliti, tetapi belum banyak yang dipakai. Secara alami, penyakit serangga disebabkan oleh beragam jenis mikroba, seperti bakteri, jamur, fungi, virus dan protozoa yang sering disebut sebagai entomopatogen. Beberapa keuntungan penting dari pemakaian entomopatogen ini adalah pengaruhnya yang spesifik hanya pada serangga tertentu. Belum ada jenis entomopatogen yang dilaporkan menyebabkan pengaruh serius pada manusia, mamalia, dan vertebrata lain. Insektisida biologi membunuh serangga dengan cara yang sangat berbeda dengan pestisida sintetis. Sebagian besar mikroba entomopatogen memperbanyak diri di dalam tubuh serangga inang. Hal ini menyebabkan entomopatogen secara alami mudah tersebar dengan sendirinya (penyebaran sekunder). Namun kendala yang sering dirasakan sehingga insektisida biologi jarang digunakan adalah efek pengendalian populasi hama yang dihasilkan oleh pestisida biologi ini memang lebih lama daripada yang dihasilkan oleh pestisida sintetis. Pestisida biologi membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu untuk mematikan serangga setelah terjadinya infeksi yang pertama pada tubuh serangga (Novizan, 2002).

Kompetisi adalah suatu mekanisme penekanan aktivitas patogen oleh agensia hayati terhadap sumber-sumber terbatas seperti zat organik, zat anorganik, ruang dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya. Salah satu contoh adalah persaingan akan ruang/tempat pada akar. Contoh ektomikoriza merupakan agensia yang dapat digunakan sebagai agen pengendali hayati. Jamur tersebut mampu membungkus secara efektif seluruh akar dan menempati bagian rizosfer sehingga apabila ada mikroorganisme lain seperti misalnya Armilaria mellea atau Phytophthora spp, maka patogen tersebut tidak dapat lagi mengkolonisasi bagian tersebut. Mekanisme hiperparasit merupakan perusakan patogen oleh senyawa atau zat yang dihasilkan oleh agensia hayati seperti kitinase, selulase, glukanase, enzim pelisis dan lainnya (Nurhayati, 2011).

Aspergilus merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Jamur Aspergillus terdiri dari beberapa jenis, diantaranyaAspergillus niger, A. flavus, dan Aspergillus terreus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jamur Aspergillus niger, Aspergillus flavus dan Aspergillus parasitivus dapat digunakan sebagai biopestisida karena kemampuannya dalam menghasilkan mikotoksin untuk membunuh serangga (Nurhayati, 2011).

Jamur-jamur entomopatogen yang biasa digunakan antara lain Beauveria bassiana,Verticillium lecanii, dan Metarrhizium anisopliae. Mekanisme infeksi jamur terhadap serangga diawali pada saat jamur yang dalam bentuk spora atau konidia menempel pada permukaan tubuh serangga. Konidia tersebut menempel pada lapisan dinding atau kulit luar (integumen) serangga. Pada kondisi suhu dan kelembaban yang sesuai, konidia akan tumbuh dan menembus tubuh serangga. Jamur akan memperbanyak diri di dalam sebuh serangga sehingga tubuh serangga tertutup miselium yang berupa benang-benang halus. Dalam bentuk seperti ini diistilahkan sebagai propagul. Penetrasi jamur ke dalam tubuh serangga bisa melalui proses mekanis dan kimia. Hal tersebut terjadi karena jamur memproduksi enzim tertentu seperti enzim kitinase, glukanase, dan protease yang dapat meluruhkan kulit luar serangga, kemudian setelah konidia tumbuh, miselium akan mengeluarkan senyawa aktif yang bersifat antibiosis yang dapat bersifat racun atau menghambat proses metabolisme di dalam sel serangga (Sarjoko, 2011).

Sekian artikel dari Materi Belajar Inside mengenai Pembasmian Hama Dengan Jamur Metarhizium, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)