-->

Morfologi, Klasifikasi, Ekologi Ubi Kayu

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai Morfologi, Klasifikasi, Ekologi Ubi Kayu. Silahkan disimak!

A.  Morfologi

Manihot utilissima (Ubi kayu), tergolong tumbuhan berdaun tunggal karena pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Manihot utilissima mempunyai deskripsi circumscriptio (bangun daun) orbicularis (bulat), intervenium (daging daun) papyraceus (seperti kertas), dengan margo folii (tepi daun) palmatipartitus (berbagi menjari), apex folii (ujung daun) acuminatus (meruncing), basis folii (pangkal daun) emarginatus (berlekuk), nervatio (pertulangan daun) palminervis (menjari), permukaan daun laevis dan duduk daun tersebar (folio sparsa), (Gembong, 1985).


B.  Klasifikasi

Adapun klasifikasi dari tumbuhan ini sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima


C.  Ekologi

Manihot utilissima berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Tanaman ini berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya. Tanaman ini membutuhkan curah hujan berkisar antara 1.500 - 2.500  / tahun. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ubi kayu sekitar 10ºC. Bila suhunya di bawah 10ºC menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat dan menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tumbuhan ini sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun. Kelembaban udara optimal antara 60% - 65% dan pH yang dibutuhkan 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ubi kayu antara 10–700 meter di atas permukaan laut, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 meter di atas permukaan laut, (Teberlinds,  1987).


D.  Nilai Medis

Efek farmakologis dari ubi kayu adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Umbi ubi kayu memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan amilum. Daun ubi kayu mengandung vitamin A,   dan C, kalsium, kalori, forfor, protein, lemak, hidrat arang, serta zat besi. Sementara kulit batang mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Selain sebagai makanan, tanaman ini memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Daun ubi kayu berkhasiat sebagai obat rematik, luka bernanah, sakit kepala, diare, dan beri – beri, sedangkan umbinya berkhasiat sebagai obat luka garukan dan meningkatkan stamina. Batang ubi kayu dapat berguna sebagai obat demam dan cacingan, (Teberlinds,  1987).


E.  Nilai Komersial

Di Indonesia, umbi ubi kayu menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ubi kayu sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan. Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman ini menjadikannya memiliki nilai jual terutama di pasar tradisional, (Teberlinds, 1987).

Sekian artikel dari Materi Belajar Inside mengenai Morfologi, Klasifikasi, Ekologi Ubi Kayu, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)