-->

Pengertian Dan Proses Pengendapan

Ditulis oleh: Materi Belajar Inside
Berikut ulasan mengenai materi belajar tentang Pengertian Dan Proses Pengendapan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Silahkan disimak!

Analisis melalui pengendapan adalah suatu cara untuk menghitung persentase dari suatu zat yang mengendap. Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ion (Q) lebih besar daripada tetapan hasil kali kelarutan (Ksp). Ksp suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air, ”semakin besar harga Ksp suatu zat maka semakin mudah larut senyawa tersebut”.

Endapan adalah zat yang memisahkan dari sebagian suatu fase padat yang keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalisasi) atau koloid dan dapat dikeluarkan dan larutan dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Endapan akan terbentuk atau tidak tergantung pada kelarutan (solubility) dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut. Serta bergantung pada hasil kali kelarutan ion-ion yang bergabung dalam larutan tersebut atau yang disebut dengan Qousien reaksi (Q). Endapan akan terbentuk ketika hasil kali kelarutan ion-ionnya (Q) lebih besar daripada harga hasil kali kelarutannya (Ksp).

Pada kondisi ini larutan dikatakan lewat jenuh sehingga terjadi pengendapan. Jika nilai Q-nya sama dengan Ksp maka larutan tepat jenuh yaitu larutan tepat akan mengendap. Tetapi ketika nilai Q tidak melampaui atau kurang dari harga Ksp, maka larutan dikatakan belum jenuh sehingga tidak terjadi pengendapan. Kelarutan (solubility) suatu endapan, menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai jenis kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya atau jenis pelarutnya. Jadi suatu larutan akan mengendap atau tidak , dapat ditentukan dengn memeriksa nilai Q-nya dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Jika Q<Ksp, larutan belum jenuh (tidak terjadi endapan)
b) Jika Q=Ksp, larutan tepat jenuh (tepat akan mengendap)
c) Q>Ksp, larutan lewat jenuh (terbentuk endapan)

Ketika terjadi pengendapan ukuran partikel endapan ditentukan oleh laju relative dari 2 proses berikut:

a. Pembentukan inti yang disebut nukleasi
b. Pertumbuhan inti-inti untuk membentuk partikel-parikel yang cukup besar untuk mengendap.

Perubahan kelarutan dengan tak mempunyai arti penting karena semua pekerjaan dilakukan dalam bejana terbuka pada tekanan atmosfer. Perubahan yang sedikit dari tekanan atmosfer mempunyai pengaruh yang berarti atas kelarutan. Terlebih penting adalah perubahan kelarutan dengan suhu.Umumnya dapat dikatakan, bahwa kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal yang istimewa seperti kalium sulfat (K2SO4), yang terjadi sebaliknya. Laju kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda, dalam beberapa hal sangat kecil sekali, dalam hal-hal lainnya sangat besar. Pada beberapa hal perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi dasar untuk pemisahan. Misalnya, pemisahan ion timbal (Pb2+) dan perak (Cu2+) dari merkurium (I) dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula-mula sebagai klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada campuran. Air panas ini akan melarutkan timbal klorida, tetapi perak dan raksa (I) klorida praktis tidak larut di dalamnya. Setelah menyaring larutan panas itu, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat dan dapat dengan reaksi-reaksi khas.

Perubahan kelarutan dengan komposisi pelarut atau jenis pelarut mempunyai sedikit arti penting karena meskipun kebanyakan pengujian dilakukan dalam larutan air, dalam beberapa hal lebih menguntungkan bila memakai zat lain seperti alkohol, eter, dan sebagainya sebagai pelarut. Pemisahan logam-logam alkali misalnya dapat dicapai dengan mengekstraksi garam-garamnya setara selektif dengan berbagai pelarut.Dalam hal ini reagensia yang dipakai dalam pengujian dilarutkan dalam pelarut dan penambahan reagensia itu pada larutan uji sebenarnya mengubah komposisi medium.

Kelarutan juga bergantung pada sifat dan juga konsentrasi zat- zat lain, terutama ion-ion dalam campuran itu. Ada perbedaan yang mencolok antara efek dari apa yang disebut ion sekutu dan ion asing. Ion sekutu adalah suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan endapan. Dengan perak nitrat (AgNO3) misalnya, baik ion perak maupun ion klorida merupakan ion – ion sekutu, tetapi semua ion lainnya adalah asing. Umumnya dapat dikatakan, bahwa kelarutan suatu endapan berkurang banyak sekali jika salah satu ion sekutu terdapat dengan berlebihan, meskipun efek ini mungkin diimbangi dengan pembentukan  suatu kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu yang berlebihan itu. Dengan adanya ion asing, kelarutan endapan bertambah, tetapi pertambahan ini umumnya sedikit, kecuali bila terjadi reaksi kimia (separti pembentukan kompleks atau reaksi asam basa) antara endapan dengan ion asing, pada mana pertambahan kelarutan lebih mencolok.

Analisis melalui pengendapan adalah suatu cara untuk menghitung persentase dari suatu zatyang mengendap. Suatu larutan atau zat akan mengendap jika hasil kali kelarutan ion-ion (Q) lebih besar dari tetapan hasil kali kelarutan (Ksp). Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah tetapan kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut. Ksp suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air, “Semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.”

Sekian artikel mengenai Pengertian Dan Proses Pengendapan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang IPA (Biologi, Fisika, Kimia)